RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2 - Hallo Sahabat SMK Dwija Praja Kota Pekalongan, pada artikel yang Anda baca kali ini dengan judul RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan mengambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel rpp, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2
link : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nama Sekolah                         : SMK DWIJA PRAJA PEKALONGAN
Mata Pelajaran                        : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kelas/Semester                        : XI/2
Pertemuan ke                          : 1 sd 2
Alokasi Waktu                        : 6 jam pelajaran @ 45 menit
Standar Kompetensi               : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kompetensi Dasar                   : Memelihara/servis sistem pendingin dan komponennya

A.    INDIKATOR
1.      Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
2.      Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3.      Sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki dengan menggu-nakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan/sistem.
4.      Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis.
5.      Seluruh kegiatan melepas dan memasang sistem pen-dingin dan komponen dilak-sanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang- undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan

B.           TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat:
1.      Memahami prinsip kerja sistem pendingin melalui penggalian infomasi pada buku manual.
2.      Memahami konstruksi sistem pendingin dan komponen-komponennya.
3.      Menerapkan prosedur pemeliharaan/servis pendingin dan komponen-komponennya.

Pertemuan 2
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat:
1.      Melepas dan memasang komponen sistem pendingin dari kendaraan sesuai SOP.
2.      Membongkar komponen pompa air sesuai SOP.
3.      Memeriksa komponen pompa air sesuai SOP.
4.      Memeriksa kerja thermostat sesuai SOP.
5.      Memeriksa slang/pipa sistem pendingin sesuai SOP.
6.      Memeriksa tutup radiator sesuai SOP.
7.      Memeriksa kondisi radiator sesuai SOP.
8.      Overhoul komponen sistem pendingin sesuai SOP.
9.      Memahami tipe-tipe cairan pendingin dan penggunaannya.
10.  Melakukan pengisian air pendingin.
11.  Memeriksa kebocoran pada system pendingin
C.          MATERI PEMBELAJARAN
1.      Prinsip kerja sistem pendinginan mesin.
2.      Data spesifikasi pabrik
3.      Bagian-bagian sistem pendingin dan komponennya yang  perlu dipelihara/ diservis.
4.      Langkah kerja pemeliharaan /servis sistem pendingin dan komponennya.
5.      Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponennya yang sesuai dengan SOP, K3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
6.      Prosedur melepas dan me-masang sistem pendingin dan komponennya

D.          METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Demonstrasi
4.      Observasi

E.           KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1.      Kegiatan Awal
a.       Apresepsi : Pengaruh sistem pendingin terhadap kerja mesin
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang  Memelihara/servis sistem pendingin dan komponennya
2.      Kegiatan Inti
a.       Guru memberi informasi fungsi utama sistem pendinginan engine
b.      Guru memberi informasi tentang komponen-komponen utama sistem pendinginan engine
c.       Siswa mengidentifikasi komponen-komponen utama sistem sistem pendinginan engine, dalam kelompok :
-         fungsi radiator
-         fungsi water pump
-         fungsi reservoir
-         fungsi thermo start
-         fungsi water jacket
-         Kipas pendingin
d.      Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
e.       Guru melakukan klarifikasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok

3.      Kegiatan Akhir
a.       Peserta / guru membuat kesimpulan tentang komponen-komponen utama sistem pendinginan engine.
b.      Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.



Pertemuan 2
1.      Kegiatan Awal
a.       Apresepsi : Menjelaskan tentang prosedur pemeliharaan sistem pendinginan yang sesuai dengan SOP
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang  Memelihara/servis sistem pendingin dan komponennya
2.      Kegiatan Inti
1.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara melepas dan memasang komponen sistem pendingin dari kendaraan sesuai SOP.
2.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang membongkar komponen pompa air sesuai SOP.
3.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memeriksa komponen pompa air sesuai SOP.
4.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memeriksa kerja thermostat sesuai SOP.
5.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memeriksa slang/pipa sistem pendingin sesuai SOP.
6.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memeriksa tutup radiator sesuai SOP.
7.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memeriksa kondisi radiator sesuai SOP.
8.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang Overhoul komponen sistem pendingin sesuai SOP.
9.      Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang memahami tipe-tipe cairan pendingin dan penggunaannya.
10.  Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang melakukan pengisian air pendingin.
11.  Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang emeriksa kebocoran pada system pendingin

3.      Kegiatan Akhir
a.       Peserta / guru membuat kesimpulan tentang cara melakukan pemeliharaan sistem pendinginan engine.
b.      Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.




F.     ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.      Modul servis sistem pendingin
2.      Buku manual
3.      Engine stand
4.      Special tools
5.      Komputer dan LCD Proyektor
6.      Internet

G.    PENILAIAN
1.      Tes tertulis
2.      Tes praktik
3.      Tugas-tugas

Pekalongan, 12 Juni 2010
Guru Mapel 1                                                                          Guru Mapel 2


Herbudi Mistianto, S.Pd                                                       Fatkhurozi, S.Pd


Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Dwija Praja


Kadaryono, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nama Sekolah                         : SMK DWIJA PRAJA PEKALONGAN
Mata Pelajaran                        : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kelas/Semester                        : XI/2
Pertemuan ke                          : 3 sd 7
Alokasi Waktu                        : 6 jam pelajaran @ 45 menit
Standar Kompetensi               : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kompetensi Dasar                   : Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya

I.             INDIKATOR
1.      Perbaikan sistem pendingin diselesaikan tanpa menye-babkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lain-nya.
2.      Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3.      Sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki, diganti dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendara-an/sistem.
4.      Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil perbaikan.
5.      Seluruh kegiatan pelepasan/ penggantian sistem pen-dingin dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

II.          TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3 sd 7
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat:
1.      Mematuhi keselamatan kerja sesuai dengan SOP
2.      Melakukan prosedur perbaikan, pele-pasan dan penggantian.
3.      Menjelaskan konstruksi dan kerja sistem pendingin
4.      Melakukan prosedur pengujian komponen sistem.
5.      Memakai persyaratan perlengkapan keselamatan.
6.      Memasang persyaratan keamanan kendaran.
7.      Mengidentifikasi kerusakan sistem pendingin dan komponen-komponennya
8.      Melaksanakan perbaikan kerusakan pada sistem pendinginan dan komponen- komponennya.

III.       MATERI PEMBELAJARAN
1.      Konstruksi dan prinsip kerja sistem pendinginan engine.
2.      Identifikasi kerusakan dan penggantian/ perbaikan komponen yang rusak.
3.      Pengujian komponen sistem.
4.      Standar prosedur kesela-matan kerja


IV.       METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Demonstrasi
4.      Observasi
V.          KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3 sd 7
1.      Kegiatan Awal
a.       Apresepsi : Menjelaskan prosedur keselamatan kerja dalam melakukan perbaikan sistem pendingin
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang  memperbaiki sistem pendingin dan komponennya

2.      Kegiatan Inti
a.       Mematuhi prosedur keselamatan kerja sesuai dengan SOP
b.      Melakukan prosedur perbaikan, pele-pasan dan penggantian.
c.       Melakukan observasi konstruksi dan kerja sistem pendingin
d.      Melakukan prosedur pengujian komponen sistem.
e.       Memakai persyaratan perlengkapan keselamatan.
f.       Memasang persyaratan keamanan kendaran.
g.      Mengidentifikasi kerusakan sistem pendingin dan komponen-komponennya
h.      Melaksanakan perbaikan kerusakan pada sistem pendinginan dan komponen- komponennya.

3.      Kegiatan Akhir
a.       Peserta / guru membuat kesimpulan tentang cara melakukan perbaikkan sistem pendinginan engine.
b.      Peserta didik membuat laporan observasi.

VI.       ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.      Modul servis sistem pendingin
2.      Buku manual
3.      Engine stand
4.      Special tools
5.      Komputer dan LCD Proyektor
6.      Internet

VII.    PENILAIAN
1.      Pengamatan/observasi
2.      Tes praktik

Pekalongan, 12 Juni 2010
Guru Mapel 1                                                                          Guru Mapel 2


Herbudi Mistianto, S.Pd                                                       Fatkhurozi, S.Pd
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Dwija Praja


Kadaryono, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Nama Sekolah                         : SMK DWIJA PRAJA PEKALONGAN
Mata Pelajaran                        : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kelas/Semester                        : XI/2
Pertemuan ke                          : 8 sd 11
Alokasi Waktu                        : 6 jam pelajaran @ 45 menit
Standar Kompetensi               : Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
Kompetensi Dasar                   :  Overhoul komponen sistem pendingin

I.             INDIKATOR
1.      Overhoul komponen sistem pendingin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau siastem lainnya
2.      Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil overhaul
3.      Seluruh kegiatan overhaul dan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

II.          TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 8 sd 11
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat:
1.      Melakukan prosedur Overhoul komponen sistem pendingin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau siastem lainnya
2.      Menganalisa gangguan sistem pendingin
3.      Melakukan prosedur pemasangan kembali komponen sistem pendinginan
4.      Melengkapi data yang tepat sesuai dengan hasil overhaul
5.      Melakukan seluruh kegiatan overhaul dan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

III.       MATERI PEMBELAJARAN
1.      Prosedur overhaul komponen sistem pendingin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau siastem lainnya
2.      Prosedur analisa gangguan sistem pendingin
3.      Prosedur pemasangan kembali komponen sistem pendinginan
4.      Pengambilan data yang tepat sesuai dengan hasil overhaul
5.      Perakitan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.



IV.       METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Demonstrasi
4.      Observasi

V.          KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 8 sd 11
1.      Kegiatan Awal
a.       Apresepsi : Menjelaskan prosedur overhoul komponen sistem pendingin
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang  Overhoul sistem pendingin

2.      Kegiatan Inti
a.       Melakukan perakitan  komponen sistem pendingin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau siastem lainnya
b.      Melakukan analisa gangguan sistem pendingin
c.       Melakukan pemasangan kembali komponen sistem pendinginan
d.      Pengambilan data yang tepat sesuai dengan hasil overhaul
e.       Perakitan sistem pendingin dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

3.      Kegiatan Akhir
a.       Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang perakitan komponen sistem pendingin.
b.      Peserta didik membuat laporan praktik

VI.       ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Modul servis sistem pendingin
2.      Buku manual
3.      Engine stand
4.      Special tools
5.      Komputer dan LCD Proyektor
6.      Internet


VIII. PENILAIAN
1.      Pengamatan/observasi
2.      Laporan praktik

Pekalongan, 12 Juni 2010
Guru Mapel 1                                                                          Guru Mapel 2


Herbudi Mistianto, S.Pd                                                       Fatkhurozi, S.Pd
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Dwija Praja


Kadaryono, S.Pd


Tes Formatif 1

1.    Jelaskan apa fungsi sistem pendingin pada mesin dan bagaimana akibatnya apabila mesin tanpa pendingin?
2.    Jelaskan apa saja keuntungan dan kerugian sistem pendingin air dibanding dengan sistem pendingin udara?
3.    Jelaskan bagaimana cara kerja sistem pendingin air?
4.    Jelaskan dengan gambar bagaimana cara kerja katup relief dan katup vacum pada tutup radiator?
5.    Jelaskan dengan gambar bagaimana cara kerja thermostat ?


Kunci Jawaban Tes  Formatif

1.    Fungsi sistem pendingin pada mesin adalah sebagai berikut:
a)    Untuk mengurangi panas motor, karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar 2500° C.
b)   Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi.
c)    Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya, karena untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan.
d)   Untuk memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang, khususnya di negara-negara yang mengalami musim dingin.
Apabila mesin tanpa pendingin maka panas yang dihasilkan motor dapat melelehkan logam atau komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga  komponen motor tersebut akan rusak bahkan dapat berubah bentuk.
2.    Keuntungan sistem pendingin air dibanding sistem pendingin udara antara lain:
a)    Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga   kemungkinan  distorsi kecil.
b)   Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil
c)    Mantel air dan air dapat meredam getaran
d)   Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang  berat
e)    Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.

Kerugiannya:
a)  Bobot mesin lebih  berat (air, radiator, dsb.)
b)  Waktu pemanasan lebih lama
c)  Pada temperatur rendah diperlukan antifreeze
d)  Kemungkinan terjadinya kebocoran air -- > overheating
e)  Memerlukan kontrol yang lebih rutin
3.    Cara kerja sistem pendingin air adalah sebagai berikut:
a)    Pada saat mesin masih dingin, air hanya bersirkulasi di sekitar mesin karena thermostat masih menutup. Dalam hal ini thermostat berfungsi untuk membuka dan menutup saluran air dari mesin ke radiator. Air mendapat tekanan dari pompa air, tetapi tekanan tersebut tidak mampu menekan thermostat menjadi terbuka. Untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat proses pemompaan, maka pada sistem pendingin dilengkapi dengan saluran by pass, sehingga air yang bertekanan akan kembali melalui saluran by pass tersebut.
b)   Pada saat mesin panas, thermostat terbuka sehingga air yang telah panas di dalam water jacket (yang telah menyerap panas dari mesin), kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas pendingin dan aliran udara dengan adanya gerakan maju dari kendaraan. Air pendingin yang sudah dingin kemudian ditekan kembali ke water jacket  oleh pompa air.
4.    Cara kerja sistem pendingin air adalah sebagai berikut:
a)   Apabila volume air pendingin bertambah saat temperaturnya naik, maka tekanannya juga bertambah. Bila tekanan air pendingin mencapai 0,3–1,0 kg/cmpada 110-120° C, maka relief valve terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa overflow sehingga sebagian air pendingin masuk ke dalam tangki cadangan.
        Gambar 21. Relief valve      Gambar 22. Air Pendingin Saat Panas

b)   Pada saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam radiator terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve akan terbuka secara otomatis untuk menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. Kemudian diikuti dengan cairan pendingin pada tekanan atmosfer apabila mesin sudah benar-benar dingin.

      Gambar 23. Vacum Valve                 Gambar 24.  Air Pendingin saat Dingin


5.    Cara kerja thermostat adalah sebagai berikut:
Thermostat dirancang untuk mempertahankan agar temperatur cairan pendingin dalam batas yang diijinkan. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi apabila temperaturnya kira-kira pada 80°–90° C. Kerja thermostat tergantung oleh suhu, apabila suhunya naik maka thermostat membuka dan sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena didalam thermostat terdapat wax yang volumenya akan berubah apabila suhunya juga berubah. Perubahan volume akan menyebabkan silinder bergerak turun atau naik, mengakibatkan katup membuka atau menutup.


                                Gambar 25.  Cara Kerja Thermostat


Tes formatif 2

1.     Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan dan penggantian media pendingin?
2.     Jelaskan mengapa pompa air perlu diperiksa?
3.     Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan thermostat ?
4.     Jelaskan mengapa pemeriksaan kebocoran sistem pendingin harus dengan alat khusus yaitu radiator cap tester?
5.     Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin?
6.     Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan tutup radiator?


Kunci jawaban tes formatif 2

1.      Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas air pendingin dengan cara sebagai berikut:
a)         Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dengan melihat jumlah air pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b)        Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Pemeriksaan kualitas air pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun prosedur pemeriksaan kualitas air pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(1)          Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2)          Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
(3)          Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
(4)          Memasang tutup radiator
(5)          Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6)          Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
2.      Pemeriksaan pompa air diperlukan apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diperiksa apabila terdengar suara berisik di sekitar popmpa. Hal tersebut dapat terjadi apabila bantalan pompa telah rusak. Adakalanya pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal perapat pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan.
3.      Prosedur pemeriksaan thermostat adalah sebagai berikut:
a)        Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.


Gambar 40.  Memeriksa Kerja Thermostat


Temperatur pembukaan katup: 80°-90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
b)        Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak   sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.


Gambar 41Pemeriksaan Tinggi Kenaikan Katup

4.         Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin diperlukan alat khusus yang disebut “Radiator cap tester“ (alat uji raditor) yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem pendingin. Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup sampai pada temperatur tertentu, baru nampak adanya kebocoran. Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu menembus bagian tertentu dari sistem pendingin (selang air, radiator, pompa, dsb) yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin. 

5.         Prosedur pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin adalah:
a)         Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator seperti pada gambar berikut ini.
   

Gambar 42.  Pemeriksaan Kebocoran pada Sistem Pendingin

b)        Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2   (17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala silinder.
6.         Prosedur pemeriksaan tutup radiator adalah sebagai berikut:
Melakukan pemompaan pada radiator cap tester dan mengukur tekanan pembukaan katup vakum.   

Gambar 43.  Pemeriksaan Tutup Radiator

Tekanan pembukaan standar: 0,75 – 1,05 kg/cm2   (10,7–14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum: 0,6 kg/cm2   (8,5 psi)
        Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.



Lembar Kerja 1

1.      Alat dan Bahan
a)      1 Unit engine stand (live)
b)       Kunci sock, kunci momen
c)      Tool box
d)     Radiator cap tester
e)      Thermometer
f)       Panci air
g)      Kompor pemanas
h)      Lap/majun.
2.      Keselamatan Kerja
a)      Gunakanlah perlatan servis sesuai dengan fungsinya.
b)      Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c)      Mintalah ijin kepada instruktur anda bila akan melakukan pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja.
d)     Bila perlu mintalah buku manual mesin yang dijadikan training object.

3.      Langkah Kerja
a)      Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b)      Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
c)      Lakukan pemeriksaan pada komponen sistem pendingin!
d)     Lakukan diskusi tentang cara kerja sistem pendingin!
e)      Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
f)       Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.

4.      Tugas
a)      Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas!
b)      Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar!


Tes Observasi 2

1.    Alat dan Bahan
a)      1 Unit engine stand (live)
b)      Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang
c)      Radiator cap tester
d)     Lap/majun.

2.    Keselamatan Kerja
a)      Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b)      Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c)      Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d)     Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training object.

3.    Langkah Kerja
a)      Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b)      Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur.
c)      Lakukan pelepasan, pemeriksaan dan penggantian sistem pendingi.
d)     Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e)      Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.

4.    Tugas

a)      Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas!
b)      Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar!


KRITERIA KELULUSAN

Kriteria
Skor
(1-10)
Bobot
Nilai:
Skor x Bobot
Keterangan
Kognitif

5

Syarat lulus nilai minimal 70
Ketepatan prosedur pemeriksaan

1

Hasil pemeriksaan

2

Ketepatan waktu

1

Keselamatan kerja

1

Nilai Akhir


Keterangan:

Tidak                  :           0 (nol)              (tidak lulus)
Ya                      :           70 s.d. 100      (lulus)

70 s.d. 79           :           memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89           :           memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100         :           di atas minimal tanpa bimbingan.




Demikianlah Artikel RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2

Sekian artikel RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk Anda semua. Baiklah, sampai jumpa dipostingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2 dengan alamat link https://smkdwijapraja.blogspot.com/2016/04/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-mo_22.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MO-1 SMT 2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel